
Tangerang – 20 Juni 2025
Ajang Duta Pendidikan Muda Indonesia (DPMI) Batch 1 resmi mengumumkan para pemenang dari berbagai kategori. Salah satu yang mencuri perhatian adalah Raden Siska Marini, perwakilan dari Provinsi Banten, yang berhasil menyabet gelar Winner Kategori Inklusif. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas komitmennya dalam memperjuangkan pendidikan yang merangkul semua kalangan, tanpa terkecuali.
Kategori Inklusif dalam DPMI diberikan kepada peserta yang menunjukkan konsistensi dalam mendorong nilai-nilai kesetaraan akses pendidikan, terutama bagi kelompok rentan, seperti anak-anak berkebutuhan khusus, penyintas kekerasan, maupun kelompok minoritas yang seringkali terpinggirkan dalam sistem pendidikan arus utama.
Raden Siska Marini dikenal sebagai dosen dan aktivis gender yang aktif memperjuangkan pendidikan ramah perempuan dan disabilitas, serta pendiri Ruang Aman, lembaga katalisator untuk advokasi Pengarusutamaan Gender (PUG) di wilayah Banten dan sekitarnya. Dalam ajang DPMI, ia juga mencatatkan skor kompetitif dalam berbagai sesi seperti debat, microteaching, hingga wawancara mendalam yang memperlihatkan kekuatan visi dan kapabilitas advokasi yang dimilikinya.
“Saya sejak awal memang menargetkan kategori Inklusif ini karena saya percaya pendidikan adalah hak setiap orang tanpa terkecuali. Memenangkan kategori ini adalah tanggung jawab untuk terus memperluas ruang belajar yang ramah dan setara,” ujar Raden Siska usai menerima pengumuman resmi.
Program Duta Pendidikan Muda Indonesia sendiri merupakan inisiatif nasional untuk mencetak kader-kader muda yang tidak hanya berprestasi, namun juga memiliki keberpihakan pada nilai-nilai transformasi sosial melalui pendidikan. Dalam SOP-nya, setiap Duta diwajibkan menjadi teladan, motivator, serta pelaksana aktif dalam program advokasi pendidikan di tingkat lokal hingga nasional.
Dengan gelar ini, Raden Siska Marini diharapkan dapat memperkuat gerakan inklusif dalam pendidikan, sekaligus menjadi representasi suara-suara yang selama ini belum terdengar dalam kebijakan pendidikan nasional.
LEAVE A REPLY